弟子规 (dì zǐ guī) : Pelajaran Budi Pekerti

Posted : 1 September 2014


弟子规 (dì zǐ guī) pedoman perilaku seorang siswa yang menjabarkankan tentang budi pekerti, Hal ini berupa penyederhanaan yang merujuk langsung dari Kitab Suci 儒教 (rú jiào) atau Agama Khonghucu, Kitab Sabda Suci (论语lún yǔ) Bab 1 : 6.

Awalnya ditulis oleh 李毓秀 (lǐ yù xiù) di era raja 康熙 (kāng xī) tahun 1662-1722 dari Dinasti (qīng) dan berjudul 训蒙文 (xùn měng wén), “Pengajaran Tentang Moral”. Kemudian oleh Sastrawan lain -pada jaman yang sama- bernama 贾存仁 (jiǎ cún rén) disunting dan diberi judul 弟子规 (dì zǐ guī) “Pedoman Para Siswa”

Seorang Senior menulis surat ke Margo Utomo, berharap anak keturunan Marga Go memiliki perilaku bajik yang meneladani jejak luhur dari leluhur, yaitu: 孝悌谦让,开拓创新 (xiào tì qiān rang kāi tuò chuàng xīn). Sebuah pujian tentang 泰伯 (tài bó) maupun季札 (jì zhá) yang dengan ketulusan dan kerendahan hatinya rela melepaskan tahta dan kemegahan sebagai seorang raja.

Sebuah perbuatan yang merupakan jawantah dari rasa bakti kepada orang tua dan kasih kepada saudara. Maka harapan dari Senior ini membuat saya terpikir untuk memperkenalkan Dizigui sebagai sebuah alternatif akan suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang bisa membantu pembentukan generasi penerus kita. Dewasa ini Dizigui sudah banyak diadopsi oleh banyak kalangan dan hingga saat ini masih relevan diajarkan di sekolah dan lembaga.

出则悌 (chū zé tì) Berperilaku Rendah Hati

Tersurat pada Dizigui Bagian II, Bab Berperilaku Rendah Hati sbb:

兄道友, 弟道恭。兄弟睦,孝在中。

xiōng dào yǒu, dì dào gōng. xiōng dì mù, xiào zài zhōng

财物轻, 怨何生。言语忍, 分子泯。

cái wù qīng, yuàn hé shēng. yán yǔ rěn, fēn zǐ mǐn.

Sikap seorang kakak harus bersahabat dan seorang adik harus berperilaku hormat. Diantara kakak adik hendaknya ada kedamaian.

Kalau harta benda dianggap sebuah urusan sepele, bagaimana mungkin keluh kesah bisa timbul. Dengan selalu menahan tutur kata, maka kemurkaan dalam diri bisa dienyahkan.

Untuk mengkongkritkan tulisan di atas, berikut adalah sebuah kisah nyata seorang sastrawan besar Jaman Sam Kok (dialek Hokian) atau Tiga Negara yang ketika dizolimi kakak kandungnya malah berhasil menciptakan sebuah karya besar dalam sejarah Tiongkok.

Tujuh Langkah

Sepeninggal 曹操 (cáo cāo) 220-280M, -tokoh besar dalam sejarah 三国
(
sān guó), raja negeri (wèi)- putra sulungnya yang bernama 曹丕(cáo pī) segera menguasai kerajaan dan mengangkat diri menjadi Raja Negeri Wei. Tetapi –walaupun sudah bertahta– hatinya masih belum juga tenang. Ada yang masih merisaukan hatinya. Dia khawatir adiknya: 曹植(cáo zhí, 192-232M) merebut tahtanya.

Adiknya adalah seorang yang sangat berbakat dalam berbagai bidang. Ketika Cao Cao (ayahnya) masih hidup bermaksud menyerahkan tahta kerajaan kepada Cao Zhi. Maklumlah bila Cao Pi tiap saat tidak bisa tenang duduk di tahtanya. Setiap saat hatinya risau khawatir kalau sewaktu-waktu tahtanya akan direbut adiknya itu. Cao Zhi sendiri sebenarnya menyadari akan kerisauan hati kakaknya, maka tidak berani dekat-dekat dengan kakaknya. Bahkan untuk menghadiri upacara perkabungan ayah mereka saja, dia tidak berani.

Siapa sangka, suatu hari Cao Pi malahan menangkap dan membawanya ke istana. Cao Pi sudah menyiapkan siasat untuk melenyapkan adiknya itu. Ibu mereka begitu mengetahui hal ini, segera pergi menemui Cao Pi. Beliau begitu kuatir akan terjadi pertumpahan darah diantara kakak dan adik. Maka beliau memohon agar Cao Pi mau mengampuni adiknya.

Tetapi Cao Pi berkata kepada ibunya, “Ibu jangan kuatir, saya hanya akan memberi sedikit pendidikan.” Namun setelah ibunya pergi, Cao Pi malah langsung menyuruh pengawal untuk segera membawa Cao Zhi ke sebuah aula besar. Dan dengan bengisnya menghardik, “Kamu tahu dosamu?” Cao Zhi menyadari bahwa sudah tidak mungkin lagi lari dan menyembunyikan diri, dia hanya bisa menundukkan kepala berkata, ”Saya mengetahui dosa saya, saya tidak datang ke upacara perkabungan pada waktunya. Maka saya harus mati!”

Cao Pi ingin lebih dulu mempermainkan dia. Dia berkata, ”Sejak semula aku sudah dengar kemampuanmu sangat hebat. Ketika ayah masih hidup seringkali memuji kemampuanmu membuat karya sastra. Tulisan dan karanganmu sangat bagus. Tetapi aku, sekalipun belum pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri kehebatan karyamu. Hari ini, jika kamu dalam 7 langkah mampu membuat sajak, maka aku akan menghindarkan kamu dari sebuah kematian. Jadi kalau kamu tidak berhasil, jangan salahkan aku karena tidak merawat dan mengasihi saudara sendiri!” Begitu Cao Pi selesai berbicara, Cao Zhi pelan-pelan mulai beranjak dari tempatnya. Mulai melangkahkan kaki. Kepalanya menunduk berpikir. Belum sampai 7 langkah, Cao Zhi mengangkat kepala berkata, ”Saya sudah membuatnya!”

Cao Pi tidak mengira dalam waktu sebegitu pendek adiknya mampu membuat sebuah sajak. Dengan kaget dan terperanjat dia berteriak, ”Cepat kamu bacakan!”

Cao Zhi menegakkan badan, dengan suara lantang menyuarakan sajaknya:

煮豆燃豆萁,豆在釜中泣 本是同根生,想煎何太急

(zhǔ dòu rán dòu qí, dòu zài fǔ zhōng qì, běn shì tóng gēn shēng, xiǎng jiān hé tài jí )

Ranting kacang dibakar kacang dimasak, di tengah belanga butiran kacang terisak. Sesungguhnya dilahirkan dari satu akar, mengapa amat tergesa saling membakar?

Sajak Tujuh Langkah (七步诗qī bù shī) ini menyiratkan penyesalan mengapa saudara sekandung harus saling membunuh. Tanpa terasa Cao Pi sangat terharu dan menitikkan air mata. Saat itu dia mengampuni adiknya, selanjutnya tidak mengganggunya lagi dan membiarkan adiknya hidup tenang hingga akhir hayat.

Sajak tujuh langkah ini menjadi sebuah idiom (kiasan): 七步成诗 ( qī bù chéng shī), 7 langkah menjadi sajak. Dan menjadi karya besar dalam sejarah sastra Tiongkok. Dalam sejarah literatur Tiongkok, Cao Cao, Cao Pi dan Cao Zhi dikenal sebagai pujangga dengan sebutan: Tiga Cao (三曹sān cáo) juga sebagai semangat 建安 (jiàn ān) yang hidup pada akhir Dinasti Han. Karya mereka sangat mempengaruhi penulis pada generasi-generasi berikutnya.

吴慧梦
09 Juli 2014

Daftar Pustaka:

  • Ongkowijaya, Bratayana, SE, Xds. 2011. Pendidikan Budi Pekerti. Banten: Matakin

  • Yang, Yang Tu. 2011. Budi Pekerti Seorang Siswa. Penerbit Pustaka Internasional

  • Taniputera, Ivan. 2008. History of China. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

  • Zhou, Fuyuan. 2007. Purnama Di Bukit Langit. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

  • 刘敬余。2012。弟子规。北京:北京教育处办事。

  • 马腾。2004。应知应会文史知识300问。沈阳:辽宁少年儿童出版社。

  • 曹卫东。2007。彩图版中国文学。北京:海潮出版社


comments :

Please Log In to Write Your Comment

0 komentar